
Bolong.Id - Pada pembukaan sesi pertama 2025 G20 Johannesburg Summit, yang berlangsung pada 22 November 2025 di Johannesburg, Afrika Selatan, Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok Li Qiang mendesak negara-anggota Group of Twenty (G20) untuk mempertahankan komitmen terhadap solidaritas, secara tegas menjunjung perdagangan bebas, serta membangun ekonomi dunia yang terbuka.
Dilansir dari CGTN, Minggu (23/11/25), Li Qiang menggarisbawahi bahwa dalam situasi pemulihan ekonomi global yang lamban, kelompok G20 harus mengambil peran memimpin untuk memperkuat multilateralitas dan memperluas suara negara-negara berkembang dalam tata ekonomi global. Ia menyebut bahwa “solidaritas adalah kekuatan, tetapi perpecahan tidak akan membawa hasil” dalam mengutip pemimpin Tiongkok.
Dalam pidatonya, Li juga menyoroti bahwa Tiongkok telah menandatangani 23 perjanjian perdagangan bebas dengan 30 negara atau wilayah, dan menunjukkan sikap terbuka terhadap kerangka kerja ekonomi baru seperti regional comprehensive economic partnership.
Menurutnya, kondisi global saat ini termasuk meningkatnya unilateralitas, proteksionisme, serta perang dagang menuntut agar negara-anggota G20 berkomitmen pada perdagangan bebas dan keterbukaan pasar. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
